Kamis, 01 Oktober 2015

ATEROSKLEROSIS

Pengertian atherosklerosis berasal dari kata athero yang dalam bahasa yunani (athera) suatu bentuk gabungan yang menunjukan generasi lemak atau hubungan dengan atheroma. sedangkan skelerosis dalam bahasa yunani berarti indurasi dan pengerasan. seperti pengerasan bagian peradangan, pembentukan jaringan ikat meningkat atau penyakit zat intersisial . ATHEROSKLERIS adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun kecil yang ditandai dengan kelainan fungis endotelial, radang vaskuler, dan pembentukan lipid, kolesterol zat kapur bekas luka divaskuler didalam dinding pempuluh intima. pembentukan ini menyebabkan plak, pengubahan bentuk vaskular, obstruksi lumnial akut dan krinis, kelainan aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada organ atau bagian tubuh tertentu. plak terbentuk dari lemak, kolesterol, kalsium, dan substansi lain yang ditemuakan didalam darah. ketika itu tumbuh, membentuk plak di bagian dalam arteri, dan pada saatnya dapat membatasi aliran darah. ada dua jenis plak :
  1. Stabil dan Keras.
  2. Tidak stabil dan Lembut. 
 Plak yang keras menyebkan pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah. plak yang lembut lebih memungkinkan untuk pecah dan terlepas dari dinding pembuluh darah dan masuk aliran darah dahlini dapat menyebkan penggumpalan darah yang dapat secara parsial atau total memblok aliran darah didalam arteri. ketika hal ini terjadi, organ yang disuplai oleh arteri yang terblok kekurangtan oksigen dan nutrisi. akibat sel organ tersebut akan mati atau menderita kerusakan yang parah.

Arterisklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang dapat dimulai pada masa anak-anak. arterisklerosis dapat mempengaruhi arteri di otak, hati, ginjal, lengan dan kaki. karena terjadi pembentukan plak, hal ini dapat menyebakan penyakit yang serius dan komplikasi. seperti : penyakit arteri koronaria, angina, serangan jantung, mati mendadak,, penyakit serebrovaskuler, stroke, transient ischemicattack (TIA) atau "mini stroke", penyakit arteri perifer.

mekanisme artherisklerois artherogenesis adalah proses pembentukan dari plak-plak atheroma. hal tersebut ditandai dengan remodeling dari artheri yang bersamaan dengan akumulasi sel (terutama leukosit seperti monosit yang merupakan turunan makrophage) dan dimodifikasi oleh lipoprotein. selanjutnya radang memacu kearah pembentukan plak artheroma di dalam arteri intima, suatu daerah pada dinding sel yang tereletak diantara endhotelium, media dan adventitia. bagian utama dari lesi ini terdiri dari atas kelebihan lemak, sel, kelagen dan elastin. terdapat berbagai hipotesis tentang kejadian arterosklerosis, diantaranya the respon injury, monoclonal, clonal senescence, lipids and connective tissue. akhir-akhir ini telah diajukan peran monosit sebagai awal lesiaterosklerosis. pengobatan teori infiltrasi lemak dan kerusakan endotel paling banyak dianut. plak artherosklerosis terdiri dari gabungan lemak intraseluler dan ekstrasel, sel otot polos, jaringan ikat, dan glikosaminoglikan. deteksi paling awal menganai lesi pada artherosklerosis adalah lapisan lemak (terdiri dari lemak dimuati sel busa, yang mana makrophage bermigrasi sebagai manocytes dari sirkulasi kedalam lapisan subendolelialdari intima), yang kemudian lambat laun menjadi fibrous flague ( terdir dari sel otot polos intima yang dikelilingi jaringan ikat lemak intrselullar dan ekstraselullar. pembuluh artheroklerosis pengalami pengurangan tekanan sistolik dan kecepatan penyebaran gelombang secara tidak normal. artherosklerosis pembuluh arteri pada penderita hipertensi juga mengalami pengurangan elasitisitas, yang mana pengurangan akan berlanjut ketika artherosklerosis berlangsung. dua hipotesis yang telah diajukan untuk menjelaskan mekasnisme patogenesis dari artheroskelerosis : hipotesis lemak dan hipotesis kerusakan endothelial krinik keduanya kemungkinan memiliki keterkaitan. hipotesis lemak dalil yang menyatakan peningkatan nilai LDL plasma merupakan hasil membuasnya LDL dalam dinding arteri sehingga memicu penambahan lemak didalam sel otot polos dan makrophage ( sel busa ). LDL juga memperbesar sel otot sebagai respon terhadap growth factor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar